Buat kalian para pencinta film action-suspensed-thriller, serial terbaru "The Day of the Jackal" (2024) ini wajib banget masuk daftar tontonan. Dengan sentuhan modern pada kisah klasik tentang pembunuh bayaran legendaris, serial ini berhasil menyajikan ketegangan yang nggak ada habisnya. Bakalan kita lihat akting keren aktor Inggris, Eddie Redmayne sebagai sosok misterius bernama The Jackal.
Serial ini bukan sekadar mengulang cerita lama, tapi lebih kepada interpretasi ulang yang segar dan relevan dengan konteks zaman sekarang. Jika dulu yang menjadi prioritas adalah misteriusnya kehidupan para agen intelejen, maka The Jackal versi 2024 ini nyolek-nyolek dunia digital loh.
Sejak episode pertama, kita langsung disuguhi atmosfer mencekam dan teka-teki yang bikin kita terus bertanya-tanya: siapa sebenarnya The Jackal ini?
Tokoh Utama Film The Day of The Jackal
Kisah "The Day of The Jackal" (2024) ini nggak cuma fokus pada satu karakter saja, tapi juga memperkenalkan sejumlah tokoh kunci yang memiliki peran penting dalam jalannya cerita.
Berikut beberapa di antaranya:
Eddie Redmayne sebagai The Jackal
Inilah bintang utama kita, seorang pembunuh bayaran dengan reputasi tanpa cela. Dia dikenal dengan kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan menyamar yang luar biasa, dan eksekusi misi yang selalu presisi.
Redmayne berhasil membawakan karakter ini dengan dingin namun tetap memancarkan aura misterius yang kuat, membuat kita penasaran sekaligus merasa ngeri padanya.
Lashana Lynch sebagai Bianca
Karakter ini adalah agen MI6 yang memiliki dedikasi tinggi dan insting tajam. Bianca menjadi sosok kunci dalam upaya untuk mengidentifikasi dan menghentikan The Jackal sebelum misinya terlaksana.
Diperankan dengan apik oleh Lashana Lynch, Bianca digambarkan sebagai perempuan kuat, cerdas, dan pantang menyerah, yang menjadi lawan sepadan bagi kelihaian The Jackal.
Ursula Corbero sebagai Nuria
Perempuan cantik yang tinggal di Cadiz, Spanyol ini tak pernah tahu kalau suaminya memiliki pekerjaan sebagai pembunuh bayaran. Siapa sangka, cowok ganteng keren yang ditemuinya di restoran tempatnya bekerja adalah pemburu manusia lihai yang jadi incaran banyak orang.
Ursula Corbero memainkan peran sebagai Nuria, istri dari The Jackal, dengan sangat baik. Aktingnya saat lama kelamaan menyadari ada yang aneh dengan suaminya, tampak begitu natural. Paduan rasa bingung, marah, takut, semuanya bercampur dalam ekspresi yang misterius. Corbero memperlihatkan kemampuan aktingnya yang keren.
Selain ketiga tokoh tadi, masih ada beberapa orang lagi yang cukup sering tampil di layar. Ada atasan dan rekan sejawat Bianca di MI6 (agen intelejen rahasia Inggris), tokoh-tokoh politik maupun bisnis yang menjadi target pembunuhan The Jackal, juga mantan anggota IRA (Irish Republican Army) yang salah satunya kemudian menjadi pencipta senjata canggih yang selalu menjadi andalan The Jackal setiap kali memesan senjata khusus baginya.
Siapa yang Menjadi Target The Jackal?
Sepanjang 10 episode dalam season 1 ini, ada 2 orang super penting yang menjadi target The Jackal. Yang satu tokoh politik, yang satunya lagi taipan teknologi yang menghebohkan suasana dengan penemuan barunya.
Manfred Fest
Manfred Fest digambarkan sebagai seorang tokoh politik yang sangat berpengaruh di Jerman. Saat itu dia menjadi salah satu kandidat kanselir dengan pandangan politik anti imigran yang menuai banyak protes. Bahkan Fest dianggap sebagai penganut fasis dengan ciri utama otoritarian dan tidak menerima adanya oposisi.
The Jackal mengincar Fest sesuai dengan instruksi dari kliennya. Pada awal cerita, tidak diketahui siapa si klien ini. The Jackal dan kliennya bertemu secara daring melalui situs gelap.
Manfred Fest selalu dikelilingi oleh pengawal kemanapun dia pergi. Bahkan tidak hanya satu dua orang tuh bodyguard-nya. Ada pengawal di dalam beberapa mobil yang mengawal perjalanannya. Hal ini menjadi faktor kesulitan yang sangat tinggi bagi The Jackal untuk mendekatinya.
Ulle Dag Charles
Ulle Dag Charles atau lebih dikenal dengan julukan UDC bagi para pengikutnya, adalah seorang industrialis kaya raya dengan jaringan bisnis yang luas di berbagai negara. UDC mengumumkan akan meluncurkan aplikasi baru bernama River yang bisa dimanfaatkan untuk melacak kekayaan seseorang. Melalui River ini, semua orang bisa tahu sumber keuangan para pejabat dan penguasa, juga kemana saja dana tersebut mengalir.
Hal ini tentu saja membuat resah banyak kalangan yang merasa akan 'ditelanjangi' melalui River. The Jackal disewa oleh salah satu pihak yang merasa akan dirugikan dengan diluncurkannya aplikasi ini.
Tak beda dengan Manfred Fest yang selalu dikelilingi pengawal, UDC pun punya segambreng bodyguard. Bahkan pada kediamannya di salah satu pulau kecil Croatia, setiap pergerakannya di luar rumah dipantau oleh drone khusus yang dijalankan pasukan pengawalnya.
Dimana UDC akan meluncurkan app River ini sangat dirahasiakan. Hanya orang-orang tertentu yang akan mendapatkan undangan dan lokasinya baru di-spill menjelang hari H.
Dua nama ini memberikan gambaran bahwa misi The Jackal kali ini melibatkan tokoh-tokoh penting dengan pengaruh besar. Tentu saja, perjalanan untuk mencapai target-target ini tidak akan mudah. Di sinilah letak keseruan serial The Day of The Jackal.
Kita akan melihat bagaimana The Jackal merencanakan dan melaksanakan aksinya dengan segala kecerdikan dan keahliannya, termasuk bagaimana dia mengubah-ubah penampilannya melalui samaran yang sanggup mengecoh banyak orang.
Caranya untuk menyelundupkan senjata yang akan digunakan untuk menghabisi kedua targetnya juga termasuk dalam keahliannya. Belum lagi kemampuannya yang sangat lihai dalam menembak dari jarak sangat jauh.
Rada spill dikit nih... ternyata dia tuh mantan pasukan khusus Inggris yang bertugas untuk mengejar dan membunuh pemimpin Taliban saat perang dulu. Wah... waahh... pantas saja, MI6 yang memburu data pribadinya sangat kesusahan karena data pasukan elite Inggris masuk level STRAP II, alias di atas level sangat sangat rahasia, tidak sembarang pejabat negara bisa mengaksesnya.
Eddie Redmayne: Nggak Cuma Ganteng Doang
Rasanya nggak lengkap kalau ngomongin serial ini tanpa membahas lebih dalam tentang aktor utama yang memegang peran utama sebagai The Jackal, yaitu Eddie Redmayne. Aktor kelahiran London pada tahun 1982 ini memang sudah membuktikan dirinya sebagai salah satu aktor paling berbakat dan serba bisa di generasinya.
![]() |
Eddie Redmayne dalam The Day of The Jackal, sumber foto : imdb.com |
Redmayne memulai karirnya di dunia teater sebelum akhirnya merambah layar lebar. Bakat aktingnya yang luar biasa membuatnya mampu memerankan berbagai macam karakter dengan sangat meyakinkan. Dia dikenal dengan dedikasinya yang tinggi terhadap setiap peran yang diambilnya, seringkali melakukan riset mendalam untuk memahami karakter yang akan diperankannya.
![]() |
Eddie Redmayne dalam The Theory of Everything, sumber : britannica.com |
Salah satu peran yang melambungkan namanya dan mengantarkannya meraih puncak kesuksesan adalah perannya sebagai Stephen Hawking dalam film biopik The Theory of Everything" (2014). Dalam film ini, Redmayne berhasil menggambarkan kompleksitas fisik dan emosional seorang ilmuwan jenius yang berjuang melawan penyakit ALS.
Penampilannya yang memukau ini tidak hanya mendapatkan pujian dari para kritikus, tetapi juga memberikannya penghargaan Academy Award (Oscar) untuk Aktor Terbaik, Golden Globe Award untuk Aktor Terbaik–Film Drama, BAFTA Award untuk Aktor Pemeran Utama Terbaik, dan Screen Actors Guild Award untuk Penampilan Terbaik oleh Aktor Pemeran Utama.
Keren banget ya si mas Eddie ini. Meskipun wajahnya cenderung cute dan kalem, tapi ternyata bisa memerankan berbagai tokoh dengan kepribadian yang berbeda-beda.
Film The Jackal dari Masa ke Masa
Sebelum serial terbaru ini hadir, kisah "The Day of the Jackal" sudah lebih dulu diabadikan dalam sebuah film layar lebar yang sangat ikonik pada tahun 1973. Film yang disutradarai oleh Fred Zinnemann ini menampilkan penampilan memukau dari Edward Fox sebagai The Jackal.
Film tahun 1973 ini dianggap sebagai salah satu thriller politik terbaik yang pernah dibuat, dengan alur cerita yang sangat detail, atmosfer yang menegangkan, dan penampilan Edward Fox yang dingin dan efektif sebagai pembunuh bayaran tanpa emosi. Film ini sesuai dengan penggambaran di novel karya Frederick Forsyth dan berhasil meraih pujian dan sukses.
Selain adaptasi klasik tahun 1973, kisah "The Day of the Jackal" juga pernah diadaptasi kembali menjadi film layar lebar pada tahun 1997 dengan judul yang lebih ringkas, "The Jackal". Film ini dibintangi oleh dua aktor papan atas Hollywood, yaitu Bruce Willis sebagai pembunuh bayaran dengan julukan "The Jackal" (meskipun karakternya memiliki perbedaan signifikan dari versi novel dan film tahun 1973) dan Richard Gere sebagai Declan Mulqueen, seorang mantan anggota IRA yang direkrut untuk menangkapnya.
![]() |
The Jackal tahun 1997, sumber : imdb.com |
Film tahun 1997 ini mengambil jalur cerita yang berbeda dari novel asli dan film tahun 1973, dengan fokus yang lebih pada aksi dan konfrontasi langsung antara kedua karakter utama. Meskipun tidak seotentik adaptasi sebelumnya, film The Jackal (1997) tetap menawarkan tontonan action-thriller yang menghibur dengan kehadiran dua bintang besar.
Walaupun film ini sering dianggap sebagai interpretasi bebas dari materi aslinya dan tidak terlalu mengikuti alur cerita novel Frederick Forsyth, film ini menjadi salah satu film favorit saya. Akting Bruce Willis dan Richard Gere keren banget.
The Jackal, Lebih dari Sekadar Perburuan
Serial The Day of the Jackal (2024) ini bukan hanya sekadar reboot atau remake, tetapi merupakan bagian dari warisan cerita yang telah memikat penonton selama beberapa dekade. Dengan menghadirkan interpretasi modern yang segar, serial ini berdiri sejajar dengan adaptasi-adaptasi sebelumnya, termasuk film klasik tahun 1973 yang legendaris dan film "The Jackal" tahun 1997 yang memunculkan penokohan yang berbeda.
Dengan alur cerita yang dibangun secara bertahap namun tetap mempertahankan ketegangan, kita diajak untuk ikut serta dalam upaya mengungkap misteri di balik identitas dan motif The Jackal. Penampilan para aktor yang solid, terutama Eddie Redmayne dan Lashana Lynch, berhasil menghidupkan karakter-karakter yang kuat dan menarik.
Apalagi ending-nya tuh nge-twist banget. Sungguh-sungguh di luar ekspektasi. Jadi tidak sabar nunggu Season 2-nya segera hadir dan melanjutkan kisah The Jackal yang harus mengejar kembali cintanya dan juga menyelesaikan urusan 'kerjaan' yang tertunda.
Buat kalian yang menyukai thriller dengan bumbu misteri dan intrik, serta tertarik untuk melihat bagaimana kisah klasik ini ditafsirkan ulang untuk penonton masa kini, langsung saja tonton melalui aplikasi Max atau bisa juga melalui HBO.
Bisa intip dikit dulu nih melalui trailernya :
Kisah The Jackal ini mengingatkan sayaakan novel yg sedang saya baca, Jack Dawson.
ReplyDeleteTokoh pembunuh bayaran yang macam Zorro, membantu para masyarakat miskin gitu
Ga hanya soal perburuan,tapi juga ada soal percintaan nya.
Saya yang menyukai thriller dengan bumbu misteri dan intrik, pengen banget nonton film ini
Moga bisa akses aplikasi Max atau HBO. Secepatnya
Wah.. seru nih. Apalagi ada twist ending juga. Jujur saya belum pernah nonton nih, Mbak. Dan ternyata sudah menunggu sesion 2 ya. Penasaran dengan the Jackal ini.
ReplyDeleteBisa dikatakan seperti remake ya berarti film the Jackal ini, karena udah ada pada momen sebelumya dengan judul yang lebih panjang.
ReplyDeleteDaku belum ada nonton versi²nya, tapi tertarik buat nyimak karena genre yang diusung bikin melek
Wah, kalau punya aplikasi River punya UDC sih, alamat terancam semua orang yang kekayaannya berasal dari sesuatu yang terlarang. Makanya sih, wajar kalau ada yang menargetkan UDC biar aplikasinya nggak launching, euy
ReplyDeleteKeknya, aku pernah nonton film lain dari yang jadi The Jackal. Tapi, lupa. Aku suka dia di film itu padahal.
seseru itu sih ya, menghadirkan ketegangan tanpa henti dengan Eddie Redmayne yang misterius. Interpretasi modernnya segar, sentuh dunia digital, dan penuh teka-teki sejak awal. Akting Redmayne dingin memukau, Lashana Lynch jadi lawan tangguh. Endingnya twist banget!
ReplyDeleteYa ampun, sampe nggak mengenali ternyata mas Eddie ini pernah memerankan jadi Stephen Hawkins yak. Aktingnya emg keren abis.
ReplyDeleteUdah lama nih ga nonton film dr Inggris. Layak tonton bgt nih film. Ceritanya unik. Tokoh utama berasa kyk antagonis krn menjadi pembunuh bayaran. Lika-liku menjadi pembunuh bayaran ini layak disimak. Bkn berarti kita belajar jd pembunuh bayaran yak. Tp tanggung jawab sbuah pekerjaan hingga tuntas meski berisiko dan membahayakan org lain.
Serem banget yaa film action gini, Ikut deg-degan nontonnya. Siapa sangka yang terlihat ganteng dan keren di restoran malah jadi pembunuh bayaran. Memang kita nggak bisa nilai orang dari luarnya saja, huhu.
ReplyDeleteKetegangan demi ketegangan disajikan dalam series The Day of The Jackal.
ReplyDeleteKhasnya bule itu aktornya memiliki garis rahangnya yang tegas, membuat penonton ikut terpaku dengan kegantengannya.
Tsaahh~
Dan cocok banget, Eddie Redmayne jadi pembunuh berdarah dingin dari target-targetnya.
Pantes serasa nggak asing dengan nama pemeran utamanya. Ternyata yang pernah berperan sebagai Stephen Hawking.
ReplyDeleteBtw, the Jackal tahun 1997 yang paling "parah" sih, karena pembunuh bayaran dan agen CIA yang mengejarnya sama-sama idola zaman itu.
The Jackal ini film yang menegangkan tapi bikin penasaran. Udah mau season 2 berarti banyak yang suka banyak penontonnya. Di tengah banyaknya film² hantu, film Jackal ini jadi pilihan yang beda.
ReplyDeleteAku kayak pernah nonton ini tapi lupa ceritanya gimana wkwk intinya tentang pembunuh bayaran, cuman alurnya lupa. lalu diingatkan dengan tulisan mba Uniek, hihi.. ini visualisasinya aja udah bikin manja dan betah nontonnya sih, aktornya pada kkayak idol zaman skrg
ReplyDeleteSaya baru tau ada series The Jackal ini.
ReplyDeleteBaca ulasannya sepertinya menarik jalan ceritanya, apalagi genrenya action-suspensed-thriller, cocok masuk list ini
Sepertinya saya pernah filmnya yang diperankan Bruce Wilis, kalau seriesnya baru tahu ini sih kalau ada. Apakah seriesnya juga sebagus filmnya ya. Saya suka dengan akting Bruce Wilis yang totalitas
ReplyDelete