Lagi-lagi frame biru itu. Nyalang kumemandangnya. Pada frame kenangan itulah aku menumpahkan tawa dan tangisku. Kuusap perlahan sosok tampan yang memelukku mesra di situ. Pikiranku pun melayang.
****
Kling...
Lembut sekali bunyi notifikasi twitterku, aku pun segera meraih hape. Uhuy, dapet satu follower lagi. Kulihat akunnya - @jcorrs.
Buru-buru kubuka twitter via laptop, biar mantep kepoin si @jcorrs ini. Aaahh… namanya James Corrs, kok persis kayak gitaris grup band asal Irlandia itu ya. Mana fotonya cakep pula.
Beneran tuh orangnya? Jangan-jangan dia ngebajak foto orang lain seperti banyak terjadi di dunia maya. Bales follow lah, terus DM untuk say hello. Eh enggak nyangka, si mas bertampang bule ini langsung menjawab. “Hi, Nina, hello from me too. I’m in Indonesia right now, is it possible for us to meet up then?”
Oemjiiii…. Nina si sunyi sepi sendiri (kata teman-temanku) tiba-tiba dapet rejeki nomplok bule ganteng begini. Kusambut DMnya dengan puluhan DM yang berujung dengan janji kopdar nanti pas si James datang ke kotaku.
****
Ahai, siapa bilang cewek katro dan kuper itu nasibnya paling sial sedunia? Aku nih buktinya. Nggak ada hujan nggak ada angin ada bule ganteng nyamperin via twitter. Foto di akun James ternyata asli loh. Aku jadi yakin kalau James tak berbohong ataupun berniat jahat.
Ketemu pertama kali kami cuma basa-basi sembari lunch. Di lunch perdana itu James bilang senang sekali kenalan denganku. He got my twitter account from his friend’s account. Frankly speaking, I don’t care. Yang penting aku bisa melihat wajah gantengnya, dagunya yang membiru bekas dicukur, bau after shave yang seksi, dan mata birunya yang terus menerus menatapku tajam. Pengin pingsan rasanya.
Gosh, tak kuat aku memandangnya. Apalagi saat James memberiku cindera mata yang dibawa dari negeri asalnya. Frame foto berwarna biru yang cantik. Aku merasa diriku sungguh istimewa di matanya. Bikin aku mabok kepayang oleh cinta yang membabi buta tumbuh di pandang pertama.
****
Enak juga ternyata punya uang banyak, nggak harus mengemis uang saku ke mama lagi. James mengajak aku partneran di bisnis furniture yang dijalankannya. Sebenarnya bukan partneran sih, namaku cuma dipinjam untuk akte pendirian perusahaan. Risky, but I’ll do everything for him.
Lagian sejak ikutan bisnisnya, aku bisa memiliki segala yang aku mau. Laptop canggih, smartphone terkini yang dimiliki oleh hampir semua eksekutif muda, bahkan mobil pun kini aku punya.
James juga sering mengajakku bepergian mencari supplier ke luar kota. Capek? Tentunya dong, tapi dengan imbuhan cinta dan kencan-kencan mesra, semuanya terasa indah.
Cowok terganteng sedunia ini tau banget bagaimana memanjakan diriku. He’s so romantic.
Impian cintaku melambung ke angkasa secara tak terkendali, hingga akhirnya pertahananku luluh lantak. Kuserahkan seluruh jiwa dan ragaku pada James, cintaku... masa depanku.
Hubungan kami semakin mesra. Layaknya pasangan kekasih yang dimabuk cinta, kami tak terpisahkan. Kini semua teman tak lagi memandang sebelah mata padaku. Dengan bangga aku foto berdua bareng James dan mengunggahnya di status WA.
Tau rasa tuh teman-temanku yang dulu bilang tak ada cowok yang bakalan mau sama cewek kuper macam aku. Banyak teman terang-terangan bilang iri padaku. Nih rasain, lihat aja status WA-ku dengan berbagai pose mesra dengan James. Emangnya cuma mereka yang bisa dapet cowok. Palingan cuma cowok lokal, enggak ganteng dan tajir seperti James-ku tersayang.
****
“Tante, Nina gimana kabarnya? Sudah baikan?”
Terdengar suara di ruang tamu memecah lamunanku.
“Masuk aja yuk, Nina ada di kamar. Tapi nanti kalau dia nggak enak badan mohon dimaklumi ya,” sepertinya suara mama itu.
“Nina, gimana kabarmu?”
“Nina, yuk kuliah lagi.”
“Sudah lama enggak keliatan, Nin?”
Berisik banget sih. Apa mereka tidak lihat aku sedang bercumbu dengan James? Apa mereka tak melihat kami sedang bermesraan? Aku terus mengusap wajah James di frame biru, tapi ia tak bereaksi. Hanya senyum mati yang diberikannya. Tiba-tiba aku merasa kehilangan. Kupukul wajah di frame itu.
“James mana, Ma, suruh mereka semua pergi. Siapa sih mereka ini? James mana, Ma?” jeritku.
Suara bisik-bisik di samping tempat tidurku pun terdengar, lirih... samar-samar...
”Nina yang malang, stress kali ya. Pacarnya minggat meninggalkan hutang ratusan juta. Hamil pula.”
Lalu kulihat Mama masuk ke kamar dan memelukku erat. Mama terus mendekapku erat sambil mengelus perutku yang mulai membuncit. Diusapnya juga luka di pergelangan tanganku yang masih terbebat perban.
”Mama yang salah, Sayang, tak mampu menjagamu. Jangan kauulangi lagi ya Nak melukai dirimu sendiri seperti ini.”
Ah, Mama ngomong apaan sih. Kutepis dekapannya.
Kangen. Kangen sekali. I miss you, James. Kemana saja sih kamu.
Kulihat frame warna biru pemberian James. Tampak wajah James tersenyum sembari memelukku. Kubalas senyumnya, kami pun lalu tertawa bersama. Tiba-tiba senyumnya memudar.
Aku pun jadi sedih. Menangis, kumenangis sejadi-jadinya, sampai kenangan indah itu membuatku tertawa kembali.
Tangis dan tawa yang saling berkejaran. Bagaikan angin dan air yang bermesraan menyertai musim penghujan di awal tahun ini.
---------------
James dan Frame Biru Cintaku ini pernah tayang di Kompasiana tahun 2014 untuk diikutkan pada event Valentinsiana, ajang menulis bagi member Fiksiana dalam menyambut Hari Valentine. Beberapa kalimat kuubah untuk menyesuaikan dengan jaman. Misalnya saat mengunggah foto, karya aslinya masih menuliskan unggah foto di DP BBM, yang mana saat ini sudah tak ada lagi yang melakukannya. Juga penggunaan kata musim kemarau yang diganti dengan musim penghujan, sesuai dengan kondisi saat ini.
Kisah fiksi ini kubuat bersama dengan Dues K. Arbain, Kompasianer senior asal Palembang, yang berkenan menyunting beberapa bagian dari draft fiksi yang kubuat. Senang bisa kenal dan kolaborasi bersama beliau.
Aaaahhhhhhh sedddiiiih :( Pilu sekali Nina ini hiks. Udah serius sayang dan menyerahkan seluruh jiwa raganya, eh ditinggalkan begitu aja sama di James ini huaaaaa! Ga rela! Duh, apa terkena hipnotis ya Nina ini? AKhirnya jadi begini kasihan.
ReplyDeleteMenjadi pelajaran buat kita nih perkenalan dan pertemanan itu ga semua orang bisa mendapatkan uang benar dan terbaik. Lebih waspada deh diulik dulu latar belakangnya baik2 dari kepribadiannya, keluarganya dan semuaaa pokoknya.
DeleteWow endingnya....Keren banget ini fiksinya, Mbak.
ReplyDeleteSukaaaaa...! Related banget dengan beberapa kejadian di sekitar kita. Apalagi saat pertemanan lewat dunia maya menjadi hal biasa tanpa tahu latar belakang kehidupannya. Akhirnya aksi tipu-tipu pun marak terjadi dan kian hari bertambah korbannya.
Wah memang pada umumnya perempuan mudah sekali ya mba jatuh cinta pada laki - laki tampan terus tajir hingga menyerahkan semuanya. Cerita ini memang menceritakan cerita cerita kisah nyata ya mba.
ReplyDeleteNina... ya ampun cewek kalem si sunyi sepi sendiri, merasakan kebahagiaan dan kebanggaan sekejab, lalu dalam kesendirian lagi.
ReplyDeleteMembaca ini jadi ingat dulu jaman MIRc, ada beberapa teman kos yang menjalin hubungan dengan cowok bule. Bangga banget bilang punya pacar bule, padahal ketemu aja belum pernah. Lha ternyata 2 temen kost pacar bulenya sama, jadi ketahuan deh kalau di tipu-tipu aja
Aih sedihnyaa ... ikut teriris membaca kisah Nina.
ReplyDeleteIni kejadian di dunia nyata juga ... jadi ingat kasus yang sekarang cowoknya di penjara tapi ceweknya bunuh diri :'(
Hikss mb uniek jadi ikutaan sedihh, kasian ya Nina terpesona dengan james membuatnya lupa diri.
ReplyDeleteJames type cowok yang memanfaatkan wanita yg mempunyai type type seperti Nina ini.
Semoga keturunan kita dilindungi 🤲
Kok sedih nasib Nina, ini ceritanya dilanjutin nggak sih mbak. Bikin pembalasan dendam buat James, Nina versi garang jangan stress gini, sedih :((
ReplyDeleteAduh kasihan si Nina, tertipu, padahal sdh menyerahkan seluruh jiwa raganya.
ReplyDeleteCerita ini memberikan banyak pembelajaran pada kita, untuk berhati-hati dg orang yg baru di kenal di dunia maya. Apakah ada niat menipu atau memang beneran tulus berteman.
Berhubungan sama orang asing, dari dunia Maya memang ada risikonya. Gak hanya orang asing sih, sama siapa pun. Meski ini fiksi, tapi kisah nyata kaya gini banyak. So tetap waspada. Jangan sampai ngerugiin kita
ReplyDeleteDuh, kok sediiiih! Plis Nina jangan pernah percaya sama cowok yang cuma kenal di sosmed doang apa lagi minjemin data pribadi buat ngajuin kredit ke bank huhuhu *komen khas emak2 yang punya anak gadis ini mah hahaha*
ReplyDeleteJujurly mba.. aku salit dengan orang yang bisa menulis cerita fiksi. kalau aku tuh ada bagian diri yang ragu untuk nulis fiksi. semangat terus nulisnya ya mba.
ReplyDeleteAda hikmah dibalik cerita ini, memilih pasangan tdk hanya persoalan tampan dan tajirnya saja. Cukup yang sederhana, bertanggung jawab serta memiliki cinta yg tulus. Wkwk
ReplyDeleteKeren banget mbak... Saya suka deh... Endingnya nyeseuk banget, hiks... Semoga bisa diambil hikmahnya oleh semua perempuan...
ReplyDeleteLhowalaaahh mbaknya ketinggian harapannya huhu
ReplyDeleteEmang repot cewek kalau udah suka ma cowok trus kyk jd buta sealanya, tp kyknya kita semua pernah engalami masa itu #eh
Ya makanya kalau menjalin hubungan kudu pakai logika jg jgn cuma perasaan ya mbak :D
sukaa sama ceritanya makkk... duh sedih ya, ikutan patah hati kayak nina. kenyataannya emang banyak yg nasibnya dikubulin sama bule via kenalan dari medsos begini.
ReplyDeleteHuhuhu so sad...Tapi bagus ibunya masih mau nerima dan tetep jaga Nina ya.. di dunia nyata sepertinya kasus begini ada aja loh mbak.. korban DM an medsos..
ReplyDeleteAuto ingat akun medsos denga prof pic cowo-cowo ganteng, gak taunya menipu. Banyak korbannya, ya. Semoga aja jangan sampai kayak Nina. Apalagi kalau sampai hamil. Duh, berat banget deh masalahnya
ReplyDeleteApa yang mba Uniek tulis ini masih kerap terjadi di masyralat kita. Sedih. Tapi itulah kenyataan yang harus diterima :( Semoga tak terjadi lagi
ReplyDeleteUhhh sad bangett, ada wanita yang baik, tulus, dan sayang banget ditinggalin gitu aja.. Apalagi sampe ninggalin utang dari bisnis yang pernah dijalankan bersama.. huhu.. stong ninaa..
ReplyDeletePlot twistnya di ending keren banget mbak Uniek...
ReplyDeleterasanya pilu dan sedih, padahal seolah masa depan "tergambar" dngan indah!
Aku punya teman yang seperti ini di Yogya
tapi dia nikah dan punya anak dua, well.... at the end, kisahnya juga setragis ini
wowo, kisah ini agaknya bakal hits juga melanjutkan hitsnya layangan putus, hahaha. Bikin baper akn baca ceritanya
ReplyDeletewaaah mbak uniek nina kuat walau sedih. hiks, banyak ini walaU bukan bule tapi lokal bisa jadi banyak begini ceritanya
ReplyDeletediiming2 cinta halah :vv
yuk dekap erat anak-anak kita mbak, sedih banget bacanya mbak. semoga tidak ada nina nina lainnya ya. meski fiksi tapi ini banyak terjadi pada remaja kita.
ReplyDeleteJames, hrgrggrhrgrg, bikin geregetan aja. Dalam dunia nyata banyak juga kasus seperti yang dialami Nina. Salah satunya teman saya. Pacaran, hamil, ditinggal saat mengandung dan hutang bisnis. Sekarang temen saya sudah sukses berwirausaha, anaknya meninggal karena kelainan lahir, si bule muncul lagi ngajak baikan. Langsung 'dibuang' sama temenku.
ReplyDeleteYa ampun ini ada kisah mirip lo mb Uniek. Di Jogja itu banyak perempuan yang dideketin sama bule biar bisa punya usaha mebel. Aku punya tetangga ditinggal lakinya dan dia punya anak, bule banget anaknya. Sering ikutan TPA di masjid. Ikut ngaji juga di rumahku yang dulu. Bapaknya orang Aussie. Huhuhu berarti banyak ya kisah kayak gini terjadi di Indonesia
ReplyDeleteSedih sekali, kak Un..
ReplyDeleteKepikiran membuat ending yang gak biasa ini bikin pengen nulis imajinasi "liar" juga. Rasanya ada kasus yang sempat viral kemarin di jagad tw bahwa seorang gadis hamil dan kemudian ditinggal pacarnya.
Naudzubillahi min dzalik.
Pahit getir kehidupan yang harus dijalani dengan tabah.
Huhuhu kasian Nina. Meski fiksi ini bisa jadi pelajaran buat cewek-cewek ya, jangan mudah percaya sama orang. Ibu-ibu yang punya anak remaja juga kudu hati-hati menjaga anaknya.
ReplyDeleteSedih, miris, huhuh ..
ReplyDeleteCinta emang bisa bikin buta ya.
Mbak unniek... Aku pengen meres air Mata bacanya ini. Kejadiannya hampiir mirip yang terjadi dengan beberapa teman dekatku nih mbak. Intinya kog ya sama. Jadi Ingat kejadian belasan tahun silam hiks
ReplyDeleteSedihnya..jangan sampai anak-anak kita seperti Nina ya..
ReplyDeleteAku malah jadi ingat #savenoviawidiasari yang sempat ramai di Twitter itu mba..
Semoga Nina enggak sampai demikian yaa
Seperti kisah nyata ya, Mbak. Sad ending dan bikin sedih sih. Tapi ada pesan baik dari cerita ini yaitu harus berhati-hati saat mengenal seseorang dari dunia maya karena kadang ada orang yang hanya ingin menipu saja.
ReplyDeleteSedih Membaca cerita fiksi ini teringat punya anak perempuan untuk menjaganya lebih hati-hati dalam pergaulan sebagai kita nanti jadi orang tua yang bisa menjaga kehormatan anaknya dan selamat ya mbak sudah menulis kisah fiksi nya dan semoga semakin sukses
ReplyDeleteMbak Unik keren udah banyak karya yang ditampilkan di media lain. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari cerita fiksi ini, terutama buat perempuan.
ReplyDeleteAstaga. Betapa sulitnya bertahan dari godaan paras yang rupawan dan kesan glamour yang ditampakkan. Ternyata apa yang ditawarkan hanya semu belaka yang kemudian mencipta luka. Meski tak kasat mata. Tapi mampu membuat nestapa.
ReplyDeleteHai, Nina. You are strong woman, dear.
Nina yang lugu, Nina yang polos, seorang introvert yang kalau udah terbuka bisa memberikan segalanya. Relate banget sih dengan keadaan sekitar, yah meskipun cowoknya lokal, bukan bule hehe.
ReplyDeletePlease mbak ini nggak real kan? Asli baca ini bikin hati hancur Karena diluar sana banyak james-james begini dan juga Nina-nina bodoh yang susah dikasih tahu.
ReplyDeletePas sudah hancur ortu juga yang bingung kan? Maaf aku rada emosi mbak... Karena serius Hal mirip juga terjadi sama temanku mbak
Ini fiksi semata mba, meskipun di dunia nyata ada juga kejadian yang kayak gini.
DeleteCeritanya cukup relate dengan kondisi masyarakat sekarang. Kayaknya nggak cuma Nina yang bernasib malang kayak gini, semoga anak-anak kelak bisa menjaga diri dalam bergaul. Hiks..
ReplyDeleteBagus Mbak fiksinya. Nulis yang lain lagi ayoo. Hihi..
Kak Uniek jago banget bikin ending yang bikin pembaca merasa lesss....atine ambyar.
ReplyDeleteTapi bener, aku salut dengan karakter sang ibunda. Meski anaknya "sakit" tetap merawat dan membesarkan hatinya.
Semoga di kelanjutan lembaran hidupnya, Nina bahagia bersama seseorang yang jauuh lebih baik.
Aku menikmati alur dr awal hingga akhir meski pada ujung cerita bikin aku miris.
ReplyDeleteSejatinya, orang seperti si tokoh yakni nina adalah anak gadis yg harus banyak perhatian. Karena dia banyak menyimpan misteri yg bisa meledak
Duh duh aku kebawa suasana nih
Daebak, pendek tapi menggigit banget ceritanya mba. Kasian banget sama Nina
ReplyDeletePR banget membimbing anak dalam bergaul nantinya, cerita mba Uniek ini kisah nyata yang memang relife banget di kehidupan sekarang. Sedih dan yah banyak hikmah yang diambil untuk dijadikan pelajaran
ReplyDeleteFiksi yg menggambarkan pergaulan di masa sekarang. Serba semu,tanpa kepastian. Malangnya Nina yg introvert jd korban laki2 ga bertanggung jawab yg gila harta.
ReplyDeleteKeren Mbak, ikut terhanyut nih sama alurnya. Jadi perempuan kudu bisa jaga diri apalagi kalau sering disudutkan bisa hilang akal dan salah pergaulan demi membuktikan apa kata orang
ReplyDeleteNyesek. Ternyata sad ending. Aku pikir happy ending. Udah berbunga-bunga baca yang lagi kasmaran. Nina Kasihan banget. Ikutan sedih nih Mbak.
ReplyDeleteKeren banget mba udah ada karya yang bisa ditampilkan dan dibaca oleh khalayak
ReplyDeleteDuh, kenapa James kok jaharaaa banget... Padahal di awal emang kayak ada harapan bakal happy ending, tapi emang too good to be true sih, apa dari awal ketika di twitter itu udah disetting buat cari mangsa yaa.... Tapi klo misal bikin cerita dari sisi James, trus ada twist plot aku mau lanjutkan bacaa ahh
ReplyDeleteDuh, sedihnya. Jadi ingat sama kasus yang beberapa waktu sempat viral. Sebagai orang tua jadi PR tersendiri bagaimana mengajarkan anak tentang pergaulan yang benar.
ReplyDeleteMbaaak, ceritanya bagus. Sedih lihat Nina, tapi penasaran kelanjutannya gimana. Lanjutin please
ReplyDeleteSedih bacanya...jadi ingat anak sendiri, sebagai orang tua kita harus benar2 memberikan pengertian tentang bahayanya pergaulan bebas.
ReplyDelete