Hectic Enough to Write?

foto ini milik Octaviani



Judul Buku : Momwriter's Diary
Penulis : Dian Kristiani
Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer
Penyunting : Marina Ariyani
Design dan tata letak : Helen Lie
Ilustrasi cover dan komik : Indra Bayu
Genre : Novel
Jumlah Halaman : 139
Cetakan pertama : 2013
ISBN 10 : 602-249-618-7
ISBN 13 : 978-602-249-618-2



Every Mom can be a Writer
 Tagline di atas tersemat di halaman depan buku Momwriter's Diary ini. Dengan maksud memberikan semangat kepada semua 'mom around the world' untuk menulis, berbagai curahan hati dan tips dari penulis tersaji lancar dan manis, eeeh... ada lucunya juga loh. Iya, khas Dian Kristiani seperti di buku non fiksi berjudul I'm (Not) Perfect yang mengulik tentang berbagai sisi kehidupan perempuan, yang dikatakannya berhak bahagia meskipun tak sempurna. Buku itu asli serius sekali isinya, tetapi entah mengapa tetap saja ada yang membuatku tergelak saat membacanya.

Dian Kristiani, penulis yang telah melahirkan seratus buku lebih ini, buat saya pribadi bukan sosok yang asing. Meskipun bukan sahabat akrab, namun beliau murah sekali berbagi tips menulis kepadaku, juga kepada siapapun. Contohnya ya melalui buku ini. Berbagai hal seputar dunia menulis dibagikannya dengan bahasa yang ringan dan tidak menggurui.

Setiap orang, di buku ini dikhususkan kepada kaum ibu, bisa menjadi penulis. Tak peduli itu ibu rumah tangga dengan sederet anak maupun ibu bekerja. Eh, ibu bekerja juga punya anak loh (tuding diri sendiri). Saya takut ah ngasih perumpamaan orang lain, ntar ada yang tersinggung hehehee... maklum perempuan kan lebih sensitif yak saat membincang SAHM versus ibu bekerja di luar rumah ;)
Jadi, mau cari alasan apa lagi?
Masih kerja kantoran dari pukul delapan pagi sampai lima sore?
- hal. 138
 Jleeebb... Ce Dian memang suka gak kira-kira kalau bikin kalimat. Tapi sukses banget loh pertanyaan tadi saat coba kuterapkan pada diri sendiri. Apa motifku sehingga sering mengemukakan alasan bahwa bekerja kantoran itu jauh lebih hectic dibandingkan yang bekerja di rumah? Hohohooo... yah, tau sendirilah, selalu mencari alasan memang merupakan hal termudah yang bisa kita lakukan. Agree? ;) *belum kenal Ce Dian rupanya yang jawab agree

Di buku ini, penulis benar-benar memberikan semangat kepada setiap mom, baik yang sibuk di rumah maupun yang ada di kantor, baik yang belum pernah menulis maupun penulis pemula, bahwasanya siapapun bisa menjadi seperti dirinya. Hampir semua ibu pasti disibukkan oleh urusan rumah tangga maupun pekerjaannya, sama juga dengan penulis, namun tidak ada halangan yang berarti asalkan niat menulis dibarengi dengan tindakan nyata. 

Apa tindakan nyata itu? Ya MENULIS laaaah... apa lagi? ;)  *udah mirip dengan gaya menulis Ce Dian belum?

Penulis membagikan banyak poin menyenangkan yang sangat menyemangati untuk menulis. Berikut ini dua poin yang paling kuingat :
  • Ternyata, penerbit itu tidak peduli apakah kita ini seorang maestro atau pemula. Mereka bahkan mungkin tidak peduli, siapa namamu dan jenis kelaminmu. Mereka hanya memedulikan naskahmu. Baguskah naskahmu? Apakah nantinya akan laku di pasaran? - hal. 3
  • Menulis itu nikmat. Menulis itu menghibur hati. Menulis itu menajamkan intuisi dan membuat pikiran lebih cerdas. - hal. 14

Nah, ternyata biarpun nantinya saya yang bukan siapa-siapa ini mengajukan naskah ke penerbit, asalkan bagus pasti bisa diterima kan? Gak harus ngetop seperti penulis buku ini dulu kan? Lantas bagaimana biar naskah kita bagus?

Ada berbagai tips yang dibagikan oleh penulis sesuai dengan jenis tulisan yang hendak kita buat. Mulai darimana mengumpulkan ide dan mengolahnya menjadi tulisan, bagaimana menulis dongeng binatang, tips menulis kumpulan cerita, belajar menulis novel, bahkan tips membuat portofolio hingga cara mengajukan naskah pic book pun ada. Komplit deeeehh.... Mau dibagi semua di sini? Lebih baik baca bukunya lah, biar lebih menghayati ;)  Bahkan ada bonus berupa nama media yang menerima kiriman naskah-naskah sesuai dengan jenisnya masing-masing loh, lengkap dengan alamat pengiriman naskahnya. Ciamik. Top.

Selain beragam tips berdasarkan pengalaman pribadi (yang telah terbukti dengan banyaknya buku karya Ce Dian), Momwriter's Diary menyertakan 21 komik yang menurut saya memang khas Dian Kristiani banget. Lucu dan yaahh...sedikit nggilani ;)

Salah satunya ya yang ada di samping ini. Mengilustrasikan pengalaman di kantor imigrasi saat bersama dengan Gerald, putra kedua sang penulis.

Itu tuh, ada yang ijo royo-royo, 'ngeri' banget deh hehehee... Saya jadi ingat tulisan di buku lama penulis yang berjudul Buying Office Girl. Ada satu kisah yang more or less seperti ini, yaitu 'tragedi bom' di salah satu pabrik supplier yang saat itu dikunjunginya. So njijiki, but so real. So her banget deh :)  Menurut saya, apapun kejadian yang dialaminya, penulis buku ini memang selalu bisa mengambil sisi komedi yang pas banget. Kayak enggak berniat melucu, tapi asli lucu sekali saat membacanya. Bravo deh mbak penulis yang imyut dan kisut... eh kiyut maksud saya ;)

Lucu-lucuan model begini bahkan juga diangkat penulis di salah satu novel romancenya yang berjudul Lupita. Coba saja baca review saya itu, pasti setuju dengan pendapat saya tentang penulis yang satu ini. Jadi kangen nih pengin baca novel romance komedi beliau lagi.

Nah, yang bikin saya agak ribet saat membaca buku ini adalah tidak adanya daftar isi. Ya memang sih namanya saja diary, curahan hati kan yaaa... tapi kan saat saya pengin mengintip mana tadi tips menulis dongeng binatang, mana yang tips kumpulan cerita, maupun saat ingin memilih mengirimkan naskah ke penerbit atau via agensi, saya harus secara manual membolak-balik lembar demi lembar untuk mencarinya. Alangkah lebih baiknya bila disertai daftar isi.

tumpukan berkas bukan alasan untuk tidak membaca dan menulis, ingaakk...ingaaakk...

Seperti biasanya, buku karya penulis yang satu ini minim sekali typo. Saya hanya menemukan di halaman 29 pada kalimat ini : Ketika memperhatikan nama-nama pengajarnya, saya tidak yakin kalau mereka bisa membagi ilmunya ilmu dengan baik --> sepertinya ada dua kata 'ilmu' di kalimat ini. Tidak seberapa sih pengaruhnya, tetapi mungkin bisa diperbaiki saat buku ini dicetak ulang untuk kedua kalinya, ketiga kali, keempat, kelima hingga seterusnya. Aminkan dooonkkk....

Oya, saat membaca tips agar karya kita diterima oleh media, penerbit dan pasar, tiba-tiba ada sesuatu yang sedikit janggal. Setting adjusment yang tadinya rata kanan tiba-tiba berubah rata kiri. Hihihii....gak penting banget kan yaaa... tapi yah, gimana lagi, saya pengin banget menyampaikan ini ke penulisnya. No problemo for me, namun bila disamakan dengan setting adjustment di tips-tips yang lain sepertinya lebih oke.

Untuk saya pribadi yang sedang belajar menulis (walaupun lebih sering enggak nulisnya), banyak sekali yang saya dapatkan dari buku ini. Di antaranya tentang :
  • mengatur waktu bila memang serius ingin menjadi penulis -->  selama ini saya belajar menulis hanya untuk mengisi waktu luang, harus merubah mindset nih ;)
  • menajamkan intuisi menulis melalui workshop yang diadakan oleh penerbit
  • be humble, down to earth... Hal ini berkaitan dengan sikap kita di media sosial, jangan suka mengumbar kata-kata yang menyakitkan, apalagi yang berkaitan dengan dunia tulis menulis. Nah naahh...apa coba yang saya maksud? Ada loh di halaman 32 hingga 36. Nggak percaya? Cuzzz aja langsung ke buku ini. 86? ;)

Jadi, masih tetap beranggapan bahwa situasi yang dihadapi terlalu hectic untuk menulis?? *saya bertanya pada diri sendiri looohh... asli enggak nyindir siapa-siapa ;)

terima kasih telah terus menyemangatiku untuk menulis, Ce :)

Uniek Kaswarganti

Mom of two lovely kids, loves reading so much especially on fiction. She prefers listening Bobby Caldwell, Phil Collins, The Corrs and KLa Project while enjoying her loneliness.

16 comments:

  1. Yes, we can be a writer, Mom! Semangattttt! Saling support! Bisaaaaaaaaaaaaaa!

    ReplyDelete
  2. Semangat, Mak Uniek. Kamu bisa!!!! :) ira

    ReplyDelete
  3. Buku ini memang keren *untung udah punya*.
    Resensinya Mak Uniek juga ga kalah keren ^_^

    ReplyDelete
  4. Pengiiin bisa bikin buku jugaaa...
    Mak Uniek mau publish buku dlm waktu dekat ya? Hayoooo, ngakuuu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...terus doakan saya dan semua yg pengin bikin buku ya Mak Nurul, agar semangat tetap terjaga :)

      Delete
  5. Ahik... buku dan review yg oke nih! Kritiis banget mak antag.

    ngomong2 soal waktu.. hmm hectic si engga, cuma yaa.. penyakit malas kayaknya kalo saya mah. :( *self keplak*

    ReplyDelete
  6. Jangan kalah sama Empu Sedah dan Empu Panuluh.
    Di era non mesin tik dan non komputer saja bisa menghasilan Kakawin Mahabharata yang ngedap-edapi.
    Kuncinya: Ya menulis sekarang juga.
    Terima kasih reviewnya
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  7. Kita semua mmg butuh benchmarking dlm segala hal ya mbak uniek

    ReplyDelete
  8. Katanya, semua orang bisa menulis, yang penting itu mau atau tidak mau rutin menulis :)
    Ah, jadi pengen punya bukunya.

    ReplyDelete
  9. keren reviewnya mak. jadi pengen beli bukunyaaa... :) desain covernya juga keren yah..

    ReplyDelete
  10. Huhuhu....jadi inget udah hampir 2minggu belum nulis apa2.... harus baca ulang buku ini lagi sepertinya
    Nice review mbak :)

    ReplyDelete
  11. Aku minjem bukune po'o.. :))

    ReplyDelete
  12. belum punya....jd pengen beli biar nambah produktif

    ReplyDelete
  13. Yessss, jika emak-emak yang punya kesibukan super saja bisa punya buku, kenapa saya nggak???

    ReplyDelete
  14. wahhh pengen bca ini buku jadinya mbak unieekk ngiler mode on

    ReplyDelete